watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

Bayar utang yg kebablasan

Namaku adalah Anti umurku 29 tahun, aku
adalah seorang istri dari seorang lelaki bernama
Bayu yang umurnya juga sama denganku. Aku
hanyalah seorang ibu rumah tangga, sedangkan
Bayu bekerja hanya kalau sedang ada proyek
saja. Kalau sedang tidak ada proyek maka Bayu
hanya diam di rumah dan tidak berusaha untuk
mencari pekerjaan tetap yang bisa menjamin
hidup kami. Selama 3 tahun pernikahan kami,
Bayu tidak pernah bekerja tetap di satu
perusahaan. Entah untungnya atau sialnya kami
sampai sekarang belum dikarunai seorang anak.
Akibat dari Bayu yang tidak mempunyai
pekerjaan tetap akhirnya dia mempunyai hutang
dimana-mana. Sampai suatu saat ada orang
yang datang ke rumah kami dan marah-marah
karena Bayu belum juga membayar hutangnya.
Pada saat itu aku hanya bisa menemani Bayu di
sisinya menghadapi kata-kata kasar orang yang
dihutangi oleh Bayu. Aku sendiri melihat gelagat
yang aneh dari orang itu. Sambil marah-marah
matanya seringkali tertangkap olehku sedang
melirik ke arahku. Aku sendiri memang
mempunyai tubuh yang cukup bagus
menurutku. Tinggi 170cm (termasuk tinggi
untuk perempuan lokal), berat 60kg, kulit sawo
matang, dengan ukuran dada 36.
Kehidupan seks kami tidaklah bermasalah
walaupun tidak bisa dibilang istimewa. Bayu
selalu dapat memuaskanku walaupun dia adalah
seorang yang konservatif yang selalu bermain
dengan gaya yang itu-itu saja. Beberapa hari
setelah rumah kami didatangi oleh orang yang
menagih hutang, aku melihat orang tersebut di
jalan ketika aku mau pergi ke rumah saudaraku.
Tadinya aku akan meminjam uang dari
saudaraku untuk menutupi hutang Bayu pada
orang tersebut, tapi ditengah jalan aku
mempunyai pikiran lain. Aku ikuti orang tersebut
untuk mengetahui dimana rumahnya. Tadinya
niatku hanya untuk mengetahui saja, tapi
akhirnya aku mempunyai niat lain. Aku putuskan
untuk menggadaikan tubuhku untuk melunasi
hutang-hutang suamiku kepada orang itu.
Setelah aku mantap dengan niatku, beberapa hari
kemudian aku memberanikan diri untuk
mendatangi rumah orang tersebut. Rumah
orang itu memang sangat besar dan sangat
mewah. Setelah berhasil mengatasi rasa
gugupku akhirnya kuberanikan diri untuk
memencet bel. Tak lama kemudian seorang lelaki
kurus yang kupikir adalah pesuruh di rumah itu
keluar.
“Nyari siapa bu?”
“Hmm. Bapaknya ada?” tanyaku pada lelaki
tersebut.
“Ibu siapa? Biar saya sampaikan ke Bapak.”
“Bilang aja dari istrinya pak Bayu.”
Akhirnya pesuruh itu masuk ke dalam rumah
dan tak lama berselang dia keluar lagi untuk
membukakan pagar.
“Tunggu aja di ruang tamu bu.” Katanya padaku.
Langsung saja aku menuju ke arah yang
ditunjuknya. Sebuah pintu dari kayu jati dengan
ukiran yang sangat cantik. Belum juga aku
sampai ke depan pintu, pintu tersebut sudah
dibuka dari dalam. Rupanya yang membukakan
pintunya adalah orang yang kucari. Orang
dengan perawakan kurang lebih 180cm dan
kuperkirakan beratnya 75kg. Aku perkirakan
umurnya sekitar 50 tahun. Berkulit hitam dan
terlihat masih segar. Kesan angker yang
ditunjukkannya pada saat menagih hutang tidak
ada sama sekali pada saat aku datang. Justru aku
menangkap kesan ramah dan sopan dari dia. Dia
langsung menjabat tanganku sambil menyebut
namanya.
“Broto. Mari masuk bu...”
“Anti” Jawabku langsung ketika melihat dia
kebingungan.
“Oh iya. Bu Anti silahkan masuk”
Aku langsung masuk menuju ruang tamu. Dan
Pak Broto langsung memersilakan aku untuk
duduk.
“Mau minum apa bu Anti?”
“Ah gak usah repot-repot pak” jawabku dengan
gaya basa-basi bangsa timur.
Akhirnya Pak Broto menyuruh pembantunya
untuk membuatkan sirup.
Sambil menunggu minuman datang pak Broto
memulai pembicaraan, sekaligus untuk
mencairkan suasana yang kaku. Seolah-olah dia
tahu kalau aku gugup dan grogi bertemu
dengannya. Kuakui dia adalah sosok yang bisa
membuat pembicaraan menjadi santai.
Ditambah lagi mungkin dengan wawasan yang
cukup luas sehingga dia sepertinya tidak pernah
kehabisan bahan pembicaraan layaknya penyiar
radio yang selalu ngoceh sepanjang jam siaran.
Semakin jauh kami berbicara justru aku semakin
kehilangan rasa gugupku yang tadi
menghinggapi. Obrolan kami sempat terhenti
karena pembantu pak Broto datang
membawakan minuman pesananan
majikannya.
“Silahkan diminum bu Anti”
“Oh iya pak. Terima kasih.” Tak lama langsung
saja kuteguk minuman yang disuguhkan.
“Koq sepi ya pak? Istri bapak lagi keluar?”
Tanyaku unuk memulai obrolan kembali.
“Istri saya sudah lama meninggal.”
“Oh maaf pak, saya gak tahu”
“Oh gak apa-apa. Oh iya bu Anti sudah berapa
lama menikah dengan pak Bayu?”
“Tiga tahun pak. Tapi ya gitu deh pak. Mas Bayu
gak pernah punya kerjaan tetap. Jadi makin lama
makin numpuk aja hutangnya. Ditambah lagi
sampai sekarang kami belum juga punya anak”
kataku sekalian curhat sedikit ke pak Broto.
Setelah disinggung soal hutang, pak Broto
akhirnya menanyakan perihal hutang suamiku.
Dan dia juga bercerita bahwa sebenarnya
suamiku tidak hanya berhutang kepadanya tapi
juga ke teman-teman pak Broto. Jujur saja aku
kaget, karena selama ini suamiku tidak pernah
berkata jujur perihal hutangnya. Rupanya pak
Broto sudah menyimpan rencana sendiri yang
kurang lebih mirip dengan rencanaku. Dan
akhirnya rencana itu disampaikan kepadaku,
bahwa hutang suamiku bisa lunas dengan
catatan aku mau diajak bercinta dengannya.
Pengurangan hutang suamiku satu juta setiap
aku melayaninya. Dan itu berlaku juga untuk
hutang suamiku dengan teman-temannya yang
ternyata ada dua orang lagi. Dan ternyata
suamiku berhutang sepuluh juta ke setiap
orangnya. Ini berarti aku harus bercinta tiga
puluh kali, dengan setiap orangnya aku layani
sepuluh kali. Aku sempat berpikir juga melihat
keadaan yang seperti itu, tapi demi melunasi
hutang suamiku akhirnya aku sanggupi
permintaannya. Akhirnya aku disuruh kembali
lagi keesokan harinya, karena hari itu Pak Broto
sudah mempunyai janji dengan rekan bisnisnya.
Sebelum pulang aku menanyakan apakah
teman-temannya berkenan dibayar hutangnya
dengan tubuhku? Dan Pak Broto berhasil
meyakinkan bahwa teman-temannya pasti akan
satu suara dengannya.
Akhirnya keesokan harinya aku datang kembali
ke rumah Pak Broto. Hari itu aku untuk pertama
kalinya berdandan bukan untuk suamiku, tapi
untuk laki-laki lain. Aku datang dengan pakaian
tetap casual saja. Toh pikirku nantinya pakaian ini
juga tidak berguna karena ketika aku menunaikan
tugasku baju ini harus dilepas. Yang jelas aku
mempersiapkan mentalku untuk hal ini. Karena
ini juga untuk pertama kalinya aku akan
disetubuhi oleh laki-laki yang bukan suamiku.
Dan yang jelas aku juga mempersiapkan
vaginaku. Semua bulu-bulu yang tumbuh
disekitar vaginaku kucukur habis, sehingga
vaginaku bisa terlihat dengan jelas. Sesampainya
di rumah Pak Broto aku disambut dengan
hangat, Pak Broto mencium punggung tanganku
dan kedua pipiku. Diriku agak canggung
menerima perlakuan yang diberikan kepadaku,
karena dia bukan suamiku. Tetapi aku sendiri
tidak pernah diperlakukan seperti itu oleh
suamiku. Saat itu aku merasa diperlakukan
layaknya seorang perempuan. Dia tidak
menunjukkan bahwa dia hawa nafsunya, tapi
justru menunjukkan sikap seorang lelaki dewasa
yang membuatku sedikit “terbius” oleh
perlakuannya.
Setelah sambutan hangatnya aku langsung
diajak menuju kamarnya. Kamar yang cukup
mewah bagiku. Dan rupanya Pak Broto telah
menyulap kamarnya menjadi begitu indah.
Wangi bunga telah memenuhi seisi kamarnya.
Ketika aku masih terpesona dengan kamarnya
yang mewah tiba-tiba dia memelukku dari
belakang. Refleks dan sedikit terkejut membuat
diriku agak memberontak. Tetapi dia meyakinkan
diriku untuk tenang dan menikmati saja saat-saat
tersebut. Dia mulai menciumi leher dan kupingku
yang jelas membuatku terangsang. Lalu dia
membalikkan tubuhku sehingga kami saling
berhadapan.
“Boleh kupanggil Anti saja?” tanyanya padaku.
“Hmm.. boleh aja pak”
“Wah. Jangan panggil pak dong. Panggil saja
Broto. Supaya lebih mesra.”
“Iya Broto. Boleh aja kalau kamu mau panggil
aku Anti.” aku mulai menikmati keadaan.
“Hmm.. Anti. Sebenarnya ada satu lagi kejutan
untukmu hari ini.”
“Apa itu?”
Belum dia menjawabnya tiba-tiba pintu kamar
terbuka. Lalu ada dua orang memasuki kamar
tersebut. Hal itu jelas saja membuat aku kaget.
“Ini dia kejutannya. Ada dua orang lagi temanku
yang dihutangi suamimu yang ingin ikut
bermain dengan kita.”
“Tapi Broto...” “Tenang saja. Kalau kau melayani
kami sekaligus maka bayarannya dinaikkan
menjadi 1,5 juta untuk sekali main. Tidak lagi
satu juta.”
Sebenarnya aku agak keberatan juga dengan
keadaan itu. Tapi karena suasana yang tercipta
sudah kunikmati akhirnya aku menyetujuinya.
Kedua temannya memang berbeda sekali
dengannya. Temannya yang satu bernama
Faisal, keturunan Arab mempunyai dan berkulit
putih. Sedangkan yang satunya bernama Hans,
keturunan Cina. Tapi yang jelas ketiganya
mempunyai postur tubuh yang sama. Tinggi
besar dan tegap. Beda sekali dengan suamiku
yang tingginya kira-kira sama denganku dan
mempunyai tubuh yang tidak sebagus mereka.
Jujur saja diam-diam aku mulai mengagumi
mereka bertiga dan mulai membayangkan
disetubuhi oleh mereka bertiga.
Aku sudah lagi tidak peduli dengan suasana
romantis di kamar Pak Broto, tapi aku sudah
mulai membayangkan suasana liar yang akan
terjadi berikutnya. Tiba-tiba saja Pak Broto sudah
mulai mencium bibirku. Aku yang dari tadi
sedang menghayal jelas terkejut, walaupun tidak
lama dan langsung membalas ciuman dari Pak
Broto. Tak lama berselang Faisal dan Hans
langsung bergabung. Faisal datang dari
belakangku dan langsung menciumi leherku
sedangkan Hans langsung ke tujuan dengan
meremas kedua dadaku. Hal ini jelas saja
membuat nafsuku meledak. Aku tidak tahan
untuk tidak bersuara, dan akhirnya akupun mulai
mengeluarkan desahan dari mulutku. Setelah itu
bajuku dan celana panjang yang aku pakai mulai
dilepas dari tubuhku sehingga terlihat bra dan cd
yang aku kenakan. Hal ini jelas saja membuat
mereka bertiga tambah liar untuk menjamah
tubuhku. Dan tak lama berselang bra dan cdku
pun ikut lepas dari tubuhku sehingga aku benar-
benar bugil. Sudah tidak ada lagi perasaan
canggung dan malu di diriku. Yang ada hanya
nafsu yang sudah berada di ubun-ubun. Setelah
itu mereka bertiga pun melepas pakaiannya
masing-masing. Dan aku benar-benar tidak bisa
menyembunyikan rasa kagetku ketika mereka
bertiga sudah bugil. Karena mereka semua
mempunyai ukuran penis yang sangat besar
bagiku. Panjang penisnya sekitar 20 cm dan
berdiameter kira-kira 4-5 cm. Aku sendiri tidak
dapat membedakan secara pasti punya siapa
yang paling besar. Karena ukuran penis mereka
yang hampir sama. Tapi yang jelas berbeda
sekali dengan punya suamiku yang hanya sekitar
13cm dengan diameter 2 cm. Aku dihadapkan
dengan tiga penis raksasa. Perasaan takut dan
penasaran bercampur aduk di diriku. Takut
karena belum pernah melihat penis dengan
ukuran sebesar itu. Penasaran karena
perempuan mana yang tidak mau vaginanya
dimasuki penis seperti itu.
Setelah semuanya bugil mereka membimbingku
untuk jongkok, dan setelah itu mereka semua
mengelilingiku. Mereka minta dioral secara
bergantian. Lalu kulakukan permintaan itu
dengan senang hati walaupun agak bersusah
payah. Aku sering mengoral suamiku, tetapi
yang ini beda. Tiga penis dengan ukuran jauh
dari penis suamiku. Ukuran penis mereka
membuat aku agak gelagapan dan sedikit sesak
nafas awalnya. Tapi lama-lama akhirnya aku bisa
menguasai keadaan juga. Ketika aku mengoral
penis pak Broto kedua tanganku mengocok
penis Hans dan Faisal, begitu seterusnya. Jika
satu sedang kuoral maka yang dua lagi kebagian
kocokan tanganku.
“Aarrrgghhh nikmat sekali seponganmu anti”
ucapan itu terlontar dari Faisal ketika mendapat
giliran dioral olehku. Hans mendapat giliran
terakhir untuk kuoral. Dan ketika giliran Hans
mereka membimbingku ke arah tempat tidur.
Rupanya mereka memintaku untuk mengoral
Hans sambil terlentang sementara penis Hans
berada di atas mulutku. Ketika sedang asik-
asiknya menikmati penis Hans, tiba-tiba
kurasakan rangsangan hebat di kedua
payudaraku dan di vaginaku. Rupanya Faisal
sedang asik menggerayangi kedua payudaraku.
Dia sedang asik meremas dan menjilati kedua
payudaraku. Sedangkan Pak Broto berada di
selangkanganku, dia terlihat asik menjilati
vaginaku. Terang saja aku mengoral Hans
sambil mengerang (ingin berteriak tidak bisa
karena mulutku disumpal penis Hans) keenakan
karena perlakuan kedua orang tadi terhadap dua
tempat sensitif di tubuhku. Tak lama kemudian
Hans melepaskan penisnya dari mulutku lalu
bergabung dengan Faisal untuk menikmati
payudaraku. Faisal menggarap payudara kiriku
sedangkan Hans yang kanan pak Broto tetap
menjilati vaginaku. Hal ini membuatku
terangsang hebat sehingga tidak tahan lagi untuk
berteriak dan meracau.
“Aarrrrgghhh, nikmat banget... teruuussss...
aaarrgghhh... aayoo teruusss”
Akhirnya aku sampai juga pada orgasmeku
yang pertama. Tak lama kemudian aku
merasakan sesuatu menempel di bibir vaginaku.
Setelah kulirik ternyata pak Broto sudah siap
memasukkan penisnya itu ke dalam vaginaku.
Aku merasakan penis pak Broto semakin lama
semakin mendesak vaginaku. Aku merasa
seperti perawan lagi karena begitu susahnya
penis pak Broto memasuki vaginaku. Terang
saja susah, penis sebesar itu mencoba masuk ke
dalam vaginaku yang biasanya hanya dimasuki
penis Bayu yang sekarang menjadi biasa bagiku.
Terbantu oleh vaginaku yang sudah basah
akhirnya penis pak Broto berhasil masuk juga.
Perlahan-lahan pak Broto mulai menggoyangkan
penisnya keluar masuk di vaginaku. “Arrrghhh
broto... terus... cepetin donkk.. ent*tin...” aku
sudah meracau tak karuan karena penis pak
Broto yang menghadirkan kenikmatan yang luar
biasa. Ditambah lagi Hans dan Faisal yang masih
sibuk dengan kedua payudaraku. Akhirnya
setelah dirasa lancar pak Brotopun mulai
mempercepat goyangannya. Baru beberapa
goyangan saja aku sudah orgasme lagi padahal
kulihat pak Broto masih kuat menggoyang
penisnya. Makin lama makin cepat dan cepat
sampai akhirnya aku tak tahan dan sampai pada
orgasme ku yang kesekekian kali. Setelah agak
lama terasa goyangan pak Broto semakin cepat
dan cepat kemudian sampai pada goyangan dia
yang terakhir, tubuhnya mengejang keras sekali,
suaranya melenguh setengah berteriak. Dan aku
bisa merasakan kalau dia orgasme. Semburan
spermanya di dalam vaginaku terasa sekali. Tak
lama berselang pak Broto mencabut penisnya
dan aku didatangi oleh Hans dan Faisal yag
tampak sudah tidak sabar. Aku lihat Hans
membawa baby oil. “Untuk apa?” tanyaku.
“Sudahlah nikmati saja” begitu kata Hans.
Karena memang gairahku masih diatas akhirnya
aku tidak pedulikan lagi. Tak lama mereka
memintaku untuk berposisi doggy style, dan aku
iyakan saja toh aku juga terbiasa dengan gaya
itu. Tapi betapa kagetnya ketika kurasakan Hans
menumpahkan baby oil di lubang pantatku dan
di penisnya lalu kemudian berusaha
memasukkan penisnya itu ke pantatku. Tadinya
aku ingin berontak, tetapi Faisal memegangi
tubuhku dengan erat supaya tidak berontak.
Terasa sedikit sakit ketika penis Hans mencoba
untuk memasuki lubang pantatku tetapi
kemudian setelah masuk terasa nikmat yang luar
biasa juga. Tidak kalah dengan nikmatnya ketika
masuk ke vagina. Lalu Hans kemudian mulai
untuk menggoyang penisnya di dalam pantatku.
Ketika sudah lancar dan baru beberapa saat Hans
meminta merubah posisi tanpa melepaskan
penisnya dari pantatnya. Kami berdua terlentang
dan bertindihan dengan aku diatasnya. Sehingga
makin kurasa Penis itu bergerilya di lubang
pantatku. Tak lama kemudian Faisal
menghampiri kami dan sudah siap dengan
penisnya yang sudah berdiri tegak dan diarahkan
ke vaginaku yang terbuka menantang. Akhirnya
Faisal memasukkan penisnya ke dalam vaginaku
berbarengan dengan Hans dia menggoyangkan
penisnya keluar masuk vaginaku. Sebuah
pengalaman luar biasa yang belum aku alami
sebelumnya. Aku disetubuhi dua laki-laki secara
bersamaan. Benar-benar terasa nikmat sekali,
ditambah lagi keduanya ditambah pak Broto
merupakan sosok lelaki gagah, tampan dan enak
dipandang. Pergumulan kami bertiga tak terasa
membuatku orgasme berkali-kali, karena rasa
nikmat yang luar biasa. Dan akhirnya Faisal dan
Hans secara bersamaan mencapai orgasmenya.
Hans mengerluarkan spermanya di dalam
pantatku sedang Faisal di dalam vaginaku.
Setelah itu kami berempat mebersihkan diri, dan
rupanya di meja makan sudah disiapkan
makanan untuk kami berempat. Setelah kami
makan akhirnya aku izin untuk pulang dan tidak
lupa membuat janji untuk pertemuan berikutnya
dengan mereka.
Setelah kejadian itu aku merasakan tidak nafsu
lagi dengan Bayu ketika dia mengajakku untuk
bersetubuh. Aku hanya berusaha menjalankan
kewajibanku saja. Tetapi jujur saja aku tidak
merasa puas. Karena aku sudah menemukan
sesuatu yang lebih diluar sana. Dan setelah
semua hutang-hutang Bayu lunas aku sering kali
mendatangi mereka atau salah satu dari mereka
untuk minta disetubuhi. Aku sudah sampai pada
taraf ketagihan yang luar biasa. Pada akhirnya
akupun jujur kepada Bayu tentang hal yang
selama ini terjadi. Dia terkejut, tapi tak biasa
marah karena aku melakukan itu untuk melunasi
hutang-hutangnya. Setelah kutanyai apakah dia
ingin menuntut cerai diriku, dia tidak mau
menceraikanku dengan alasan dia masih sayang.
Aku memberikan syarat kepada Bayu yaitu, aku
bebas bersetubuh dengan ketiga orang itu
kapanpun dan dimanapun aku mau tanpa harus
dicemburui. Akhirnya Bayu menyetujuinya,
karena masih menyayangiku.
Pernah suatu saat ketika Bayu pulang ke rumah
dia mendapati diriku sedang bersetubuh dengan
ketiga pria tersebut. Ketika dia akan pergi justru
dia dipaksa untuk duduk dan menyaksikan kami
oleh pak Broto, Hans dan Faisal. Bahkan dia juga
ditelanjangi oleh mereka didepanku. Mereka
sengaja melakukan itu hanya untuk
membandingkan ukuran penis mereka dan Bayu
dan memang penis Bayu menjadi terlihat kecil
sekali. Sebenarnya aku kasihan melihatnya
diperlakukan seperti itu. Tetapi karena hawa
nafsu yang sudah menguasai diriku, maka tak
kuacuhkan dia dan aku hana melayani penis-
penis raksasa yang dapat memuaskan vaginaku.


Adult | GO HOME | Exit
1/1941
U-ON

inc Powered by Xtgem.com